Jadilah Pasien yang Cerdas, namun Tetap Taat

Apa bener, sirup obat batuk 3x sehari 1 tab sesudah makan. Asal main lingkar saja ini apoteker tanpa melihat makna dibalik coretan yang berkaitan dengan kesehatan orang (dok.pri).
Apa bener, sirup obat batuk 3x sehari 1 tab sesudah makan. Asal main lingkar saja ini apoteker tanpa melihat makna dibalik coretan yang berkaitan dengan kesehatan orang (dok.pri).

Hari sabtu 15/12/2012 badan ini tumbang juga akhirnya. Rasa lelah yang berlebih, istirahat kurang, makan tidak teratur, gizi buruk (makan sekenanya saja yang penting kenyang) dan cuaca yang tak menentu. Kondisi yang demikian membuat tubuh ini terkapar dan hany bersandar pada kasur seharian. Nafsu makan hilang dan rasa mual yang ada badan rasanya kaya musim hujan dan kemarau alias demam kadang menggigil kadang gerah bukan main.

Penderitaan belum usai, karena tenggorokan ikut-ikutan dan batuk selau berkumandang. Untuk makan 1 lembar roti tawar saja, butuh perjuangan luar biasa. Biasanya 4 lembar roti tawar saya tumpuk jadi satu siap masuk mulut, tapi kali ini nyaris tak bisa. Suhu tubuh yang cukup tinggi sekitar 39C memang membuat semuanya tak nyaman karena kepala pening bukan main rasanya. Penderitaan terakhir adalah otot dari ujung kaki sampe leher terasa tegang, nyeri gara-gara 2 minggu tidak lari kali ini dipaksa hampir 9Km.

Dokter, kata yang menakutkan bagi saya. Takut disuntik, takut dibodohi dan takut keluar duit yang tak wajar. Namun akhirnya 16/12/2012 ke dokter juga karena badan memang sudah tak kuat. Masuk ruang periksa ditanya kenapa saya jawab, deman, batuk, pusing dan tidak ada nafsu makan. Lalu berbaring dan diperiksa dan tekanan darah normal. Satu fase ketakutan sudah terlewati, yakni tidak disuntik.

Fase selanjutnya adalah mendengar wejangan dari dokter. Ada 3 jenis obat yang dia berikan, yakni parasetamol, sirup obat batuk dan anti biotik. Kebetulan saya orang yang sedikit anti dengan yang namanya antibiotik, namun apa boleh buat dan kali ini nurut saja dengan dokter. Saya bertanya ke dokter “kenapa musti minum antibiotik dok..?”, “karena ada radang di tenggorkan”. “dosisnya berapa dok, soalnya terakhir SMP sepertinya saya minum antibiotik”, langsung dijawab dengan ketus “mau sembuh tidak, pasien saya banyak dan ambil obat disebelah” dan terdiamlah saya. Ketakutan kedua setengah terbukti.

Pergi nebus obat sambil kasih resep dari dokter ketus tadi. Beberapa saat kemudian nama saya di panggil dan ada 3 obat sudah didepan mata. Lalu apoteker berkata “mas ini diminum 3 kali sehari satu tablet, yang ini diminum 2 kali sehari 1 tablet dan yang sirup ini 3 kali sehari 1 sendok makan, semuanya setelah makan”. Lantas saya bertanya, “mba sendok makan itu yang  mana toh..? banyak loh ada yang besar, sedengan, kecil dan semuanya untuk makan”. Dengan sedikit kelimpungan dia gusar juga ternyata dengan pertanyaan sederhana, namun tak mengerti. Biasanya jika membeli obat sirup makan kita sekaligus dapat sendok takarannya, lah ini malah dikasih cuma botolnya aja dengan label yang ditutup merk apotek.

Ketakutan ketiga juga terbukti, mungkin bagi orang tak seberapa harganya tapi bagi anak kost akan nambah penderitaan juga. Akhirnya sampai di kost makan dengan penuh perjuangan walau sedikit harus masuk dan minum obat secara teratur. Sekarang sudah tak lagi demam, namun batuk tak kunjung padam. Sudah dua hari malah tambah kenceng aja ini batuk seolah obat tak berpengaruh. Jengkel juga, akhirnya tadi malam saya bongkar label apotek.

13557892141540949862
Lebih percaya label di obat atau coretan apoteker seperti gambar paling atas..? Minum obat serasa kaya milih agama saja (ok.pri).

“Oh my God” dalam hati saya. 3 kali sehari 1 sendok teh yang disarankan apoteker ternyata dilabel untuk anak-anak diatas 3 tahun, sedangkan dewasa 3 kali sehari 3 sendok teh, kalo saya 29 tahun mungkin dianggap masih balita. Saya amati dan perhatikan banyak sekali kejanggalan dilabel apotek yang menyalut botol sirup obat batuk ini. 3x sehari 1 tab artinya 3 kali sehari 3 tablet, apa mungkin botol isinya cairan ditulis tablet, seharusnya sendok makan.

dua kali saya sudah dibodohi dan benar-benar bodoh. Berharap menjadi pasien yang baik dan taat ternyata harus menelah pahitnya obat tanpa ada kesembuhan. Mungkin ini satu potret dari sekian banyak kelalaian jasa kesehatan yang asal main lingkar di label obat, asal bicara tanpa mengerti makna ini dan itu, ataukah bisnis semata. Jika dikalkulasi benarkah harga obat ini semahal yang harus saya tebus, inilah bodohnya kita karena pasien tak pernah tahu berapa persinya harga obat kecuali pasiennya bagian marketing farmasi. Kesehatan itu memang mahal, jangan sampai dipermainkan dan digadaikan oleh mereka yang mencari keuntungan dibalik penderitaan. Kesehatan adalah segala-galanya dan semoga lekas sembuh, katanya…

4 thoughts on “Jadilah Pasien yang Cerdas, namun Tetap Taat

  1. Maaf mungkin disini saya mau berkomentar sedikit. Jika salah tolong koreksi saya. Oke baiklah, penjelasan dari apoteker memang benar menurut saya dan tidak ada yang salah. Kenapa? Apoteker menjelaskan bahwa minum obat sirup 3 kali sehari 1 sendok makan. Untuk pengetahuan bahwa, dalam ukuran rumah tangga bahwa 1 sendok makan= 15 ml = 15 cc, sedangkan 1 sendok teh = 5 ml = 5 cc. Jadi benar yg dikatakan apoteker karena 1 sendok makan = 15 ml yang artinya 3 kali sendok teh (maaf saya ulang 1 sendok teh= 5 ml) jadi 3 kali 5 ml = 15 ml, yg artinya 1 sendok makan. Jadi benar apa yg dikatakan apoteker.
    Yah tentu benar jadi pasien harus cerdas, cerdas dalam mencari tahu terlebih dahulu sebelum shared kepada orang lain.
    dan mungkin untuk mengomentari diatas sudah basi karena tulisan diatas sejak tahun 2012 yg lalu, tapi biar bagaimanapun org akan membaca juga apabila menemukan hasil di Google, karena salah satu link blog ini yang keluar.
    Terima kasih apabila penulis dan ada pengunjung blog yg membaca, jika saya salah tolong dikoreksi.
    Salam sehat !

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s