Tetiba saya teringat akan film yang dibintangi oleh aktor kawakan George Rudy dan Suzana. Film tersebut bercerita tentang, seorang pemuda yang menyelam di Segara Kidul/Pantai Selatan – Yogyakarta kemudian bertemu dengan Nyi Blorong. Film horor pada era 80-90an tersebut masih terngiang-ngiang manakala saya mengenakan google dan snorkel lalu menceburkan diri disebuat teluk kecil yang di jaga 2 kura-kura raksasa, yakni di pantai Nglambor.
Sifat samudra Hindia yang selalu menyajikan gulungan ombak besar acapkali membuat orang enggan untuk snorkling atau sekedar berenang di pantainya. Di pantai Nglambor, kekawatiran itu sepertinya sedikit sirna manakala 2 buah karang raksasa yang menyembul dari dasar laut menjadi benteng dari gempuran ombak. Pada saat-saat tertentu seperti saat surut, garis pantai akan semakin lebar dan ombak sedikit bersahabat, maka tak ada salahnya segera masuk menyelami kehidupan bawah air pantai selatan.
Pantai yang terletak di Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta ini mulai menjadi primadona mereka yang penasaran akan dunia bawah air. Maraknya kamera dan ponsel yang kedap air menjadi daya tarik tersendiri untuk mengabadikan momen-momen bawah air. Keinginan tersebut didukung oleh tempat yang menarik dan Nglambor menjadi salah satu tujuannya. Dari kejauhan pantai ini terlihat seperti teluk mini yang sangat mengutungkan karena menjadi peredam dari ombak laut selatan.
Tanpa berlama-lama saya segera masuk dalam air untuk melihat seperti apa dunia bawah lautnya. Pergerakan air yang kuat membuat dasar pantai sedikit keruh, terlebih cahaya matahari saat itu sedang tertutup mendung. Mungkin hanya kedalam 1-2 m yang bisa terlihat dengan mata, selebihnya hanya kabut putih karena material terlarut seperti pasir yang melayang-layang menghalangi pandangam. Terumbu karang terlihat di beberapa tempat dan sebagian besar didominasi karang keras/hard coral. Ikan-ikan warna-warni juga bisa ditemui beberapa, selebihnya hanyalah batuan karang yang berwarna hitam.
Mungkin Nglambor hanya satu dari sekian pantai yang bisa di gunakan untuk berengang dan snorkling, sebab konon pantai Ngrenehan atau Drini juga bisa dugunakan untuk melihat karang-karang laut beserta penghuninya. Akhirnya pertemuan dengan penghuni laut selatan harus segera disudahi manakala rintik hujan sudah datang. Saatnya berpindah pada keajiaban alam selanjutnya yakni sebuah air terjuan yang langsung tumpah ke laut.
Pantai Jogan, terletak tak begitu jauh dari Nglambor, sekitar 300m berjalan menyusuri bukit-bukit karang. Pantai ini menjadi idola bagi para pemotret lansekap karena komposisinya yang menarik. Ada laut, ombak, pantai, batu karang, tebing karang, pemancing udan, dan yang membuat pantai ini terkenal adalah air terjunnya. Saat musim kemarau pantai ini memang tak banyak yang mengunjungi, tetapi saat musim hujan para pelancong bak cendawan yang menyambut hujan.
Air terjun berasal dari sungai di perbukitan kabur. Menurut informasi ada 2 buah sungai yang kemudian menyatu lalu melepaskan alirannya ke luat selatan. Air terjun setinggi hampir 6-8 m ini menjadi sesutu yang menajubkan, karena biasanya sungai bertemu di laut berwujud aliran dan delta, tetapi di Jogan adalah air terjun. Saya entah berapa kali berpindah-pindah posisi untuk mengambil sudat padang guna memotret dan seperti tak ada habis-habisnya menjelajahi tempat ini. Terbesit keinginan untuk turun di dasar air terjun, namun pertimbangan keselamatan jauh lebih diutamakan karena laut sedang pasang.
Terdiam di sisi air terjun sudah membuat saya puas dan akan keeksotisan pantai jogan ini. Semburat warna merah merona mulai terlukis di ufuk barat. Saatnya menikmati senja. Para pemancing udang sudah bersiap di ujung tebing dengan joran panjangnya. Mereka mengadu peruntungan senja ini untuk mendapatkan kekayaan dari laut selatan. Senja semakin merekah dan sang surya kian beranjak menuju kaki langit. Saat-saat yang sentimentil ada perpisahan dari siang menuju malam, matahari berganti dengan bintang gemitang yang menghiasi gelapnya malam.
Senjapun pulang dan petang pun datang lalu menunggu malam. Nglambor telah mempertemukan dengan penghuni laut selatan. Jogan telah menyajikan pemandangan dan keeksotisan lansekap alam yang membentang dari kaki langit, laut, tebing hingga air terjun. Saya masih termangu di tepi tebing sambil menikmati konstelasi benda-benda angkasa, tetapi merinding begitu ingat Suzana.
DHAVE.ID 