Gericik air terdengar, namun lama-lama semakin deras saja suaranya. Dari atas terlihat air yang melompat-lompat dan menghujam bebatuan dibawahnya. Laksana gedung bertingkat, aliran sungai ini menerobos undakan dari bebatuan dan menghujan bebas ke dasar sungai. Air yang jernih dan dingin begitu terasa saat menerobos jemari kaki saat mencoba berjalan melewati sela-sela ceruknya. Batuan yang semuanya nyaris tak bersudut akibat gerusan air begitu indah. Pesona Oehala begitu menyihir saat mata ini mencoba melambatkan kecepatan retina untuk menangkap kecepatan air.
Air terjun yang terletak sekitar 8Km dari Kota SoE Nusa Tenggara Timur adalah sebuah potensi alam yang luar biasa. Dari SoE akan melewati jalan aspal yang mulus dengan sisi kanan kiri banyak pohon Kayu Putih. Suasanya yang teduh, dan sejuk begitu terasa saat melintasi jalur ini. Papan petunjuk yang jelas akan mengarahkan menuju air terjun yang berjarak 3Km lagi dari pertigaan.
- Jalanan menuju lokasi air terjun dengan sisi kanan kiri berupa pohon kayu putih yang menjulang tinggi (dok.pri)
Jalanan kini kontras, karena banyak aspal yang terkelupas sehingga harus pintar-pintar menekan rem dan memutar gas. Sisi kanan kiri jalan ini adalah perkampungan yang penuh dengan nuansa tradisional. Rumah bulat terletak paling belakang, di depannya ada rumah kotak dan beberapa juga terdapat lopo. Aktivitas masyarakat disini kebanyakan seperti warga pulau Timor lainnya yakni bertani.
- Rumah tradisional Pulau Timor yakni rumah kotak dan rumah bulat terdapat disepanjang jalan menuju Oehala (dok.pri)
Anak-anak nampak berjalan penuh semangat menggendong jerigen-jerigen kosong untuk mengambil air dari sumber terdekat. Meskipun ada sungai dan air terjuan yang indah, tetapi masyarakat disini masih kesulitan dalam mendapat air bersih. Bukan masalah ketiadaan air bersih, namun terkendala pada distribusinya saja.
- Keseharian anak-anak di Oehala (dok.pri)
Memasuki gerbang air terjun Oehala nampak loket tertutup pintu dan jendelanya. Hanya ada seorang kakek penjaga pintu gerbang dan itupun tidak menyiratkan berapa harga yang harus dibayar untuk masuk di tempat wisata ini. Akhirnya sampai juga di pelataran gerbang masuk air terjun. Mobil dan sepeda motor dari berbagai daerah sudah terpakir disini. Para penajaja makanan, beserta sirih pinang mengggelar dagangannya di bawah pohon yang rindang.
- Oehala nampak dari atas (dok.pri).
Jalan menuju air terjuan berupa anak-anak tangga dari semen dengan pegangan dari besi di sisi kakan kirinya. Pengunjung nampak berjubel mulai mendaki naik karena waktu sudah sore. Sampai di tepi air terjun, terlihat beberapa tanah lapang yang berdiri bangunan mirip gazebo, mungkin bisa di sebut lopo modern karena beratapkan seng.
Menjadi sebuah keprihatinan tersendiri karena sampah-sampah banyak yang berserakan, begitu juga dengan tangan jahil yang mencorat-coret dibeberapa tempat. Begitu wajah menengok kekiri, kaki ini terpaku melihat pesona kecantikan Oehala. Air terjun bertingkat dengan air yang mengalir deras. Mungkin ini air terjun terindah yang saya lihat dengan ornamen bebatuan yang berundak-undak.
- Salah satu sudut Oehala dari bawah (dok.pri)
Akhirnya tidak tahan juga berlama-lama di tepi sungai. Kedua kaki masuk kedalam air dan merasakan dinginnya air dari sungai Binaus ini. Mendekati bebatuan dengan air yang mengalir menutupi seluruh permukaan batu, sungguh eloknya. Suara hempasan air memecah keheningan hutan yang sangat senyap karena senja segera datang.
- Batuan karang purba yang kini menjadi jalur sungai (dok.pri).
Sempat terpikir saat ingin naik dalam batu yang berundak-undak tersebut, pasti licin. Namun semuanya sirna saat melihat tekstur batunya, ternyata batunya berasal dari terumbu karang. Benar saja, ini karang otak (brain coral) terlihat dari pola-pola di permukaannya yang mirip tekstur otak manusia. Namun, sangat sayang jika batu itu terinjak dan tergores maka biarlah air yang membelai batu purba itu.
Berjalan menyusuri tepian sungai untuk mencari-cari titik terindah, namun tak satupun saya menemukan sudut pandang yang jelek, semuanya indah. Beberapa kali rana kamera itu membuka dan menutup dan sepertinya enggan untuk pergi. Sejuknya air dan indahnya bebatuan yang diselimuti buih-buih pecahayan air sangat mempesona dan memanjakan saya senja itu.
- Pemberdayaan masyarakat lokal dalam sektor wisata dan perekonomian agar bisa dinikmati bersama (dok.pri).
Potensi luar biasa di Kabupaten Timor Tengah Selatan yang belum digarap secara optimal. Perbaiki sarana dan prasarana, buat peraturan yang ketat dan tertibkan pengunjung. Semua akan bisa menikmati dan air terjun akan tetap ada sepenjang masa. Libatkan penduduk lokal dalam menjajakan budaya setempat akan menggerakan perekonomian warga dan saya kira semua bisa menikmati karya alam yang luar biasa indah ini.
Cantik sekali! Itu gak ada orang yang mandi-mandi di situ ya, Dhave? Asyik banget bisa dapat pemandangan kosong tanpa orang begitu.
Datengnya sore atau pagi-pagi Om… kebetulan saya sore pas semuanya udah pada pulang
ngecessss slurrrp
haha..minta direndam mBa,,,,
duh kerennya kmrn ke timor ga sempet blusukan kaya gini….
ulangi lagi Mas….