Pernah dengar anekdot Butho Cakil mati gara-gara tidak bisa meludah?. Itu guyonan untuk menggambarkan sesosok Raksasa dengan rahang kedepan dengan gigi yang besar, dimana rahang bawah ”mandibula” terlalu menjorok kedepan. Biasanya gigi tonggos di rahang atas, tetapi Buto Cakil dirahang bawahnya, alhasil matinya gara-gara gak bisa meludah. Anekdot yang menggambarkan betapa sepelenya sesuatu hingga menyebabkan hal yang besar dan fatal, nah andai guyonan tidaklah jadi soal, kalau itu beneran, bakalan cilaka tuhuh belas.
Masih teringat kecelakaan pesawat ulang-alik yang meledak saat memasuki atmosfir bumi. Semua kru yang didalamnya tewas dan tak ditemukan, karena semua berwujud puing-puing yang berterbangan di angkasa. Berbagai opini muncul penyebab kecelakaan tersebut dan kontroversi ada dimana-mana. Nah ada suatu analisa, penyebab kecelakaan tersebut gara-gara salah satu bagian sayapnya yang berlapis keramik kejatuhan stereofoam saat akan tinggal landas ke angkasa. Kejadiannya, saat hendak meluncur, semua pengaik pesawat dilepas, dan ada stereofoam sebagai pelapis pengaik ada yang lepas, lalu jatuh mengantam saya pesawat, terlihat pada rekaman kamera. Dari analisa, lalu dibuat simulasi, apa benar gabus putih tersebut menjadi penyebabnya. Diluar dugaan, lewat simulasi dengan stereofoam yang ditembakan dengan kecepatan yang hampir sama saat jatuh ternyata bisa membuat retak lapisan keramik. Berwala dari sana musibah itu terjadi, karena keramik sebagai penahan gesekan atmosfir dengan bumi tidak sesuai dengan fungsinya. Dugaan yang diyakini beberapa orang, stereofoam sepele mampu menjadi penyebab meledaknya pesawat NASA tersebut.
Aneh lagi dengan mantan penjaga gawang Spanyol yang bermain di Valencia, Santiago Canisares. Pada pergelaran piala eropa, dia gagal tampil dan harus di gantikan juniornya, Iker Casilas. Penyebabnya sepele, otot kakinya sobek gara-gara kena pecahan botol parfum. Hal sepele yang bikin cilaka satu tim bahkan bikin orang satu negara deg-degan. Mungkin pemain sepak bola cidera saat bermain, latihan adalah hal yang biasa, bagaima jika cidera itu gara-gara botol parfum. Sepele tetapi memang bikin sengsara.
Sekitar satu setengah tahun yang lalu, saya pernah cidera meniskus, atau robeknya persendian lutut kanan. Bukan hal yang aneh, karena kejadian tersebut sudah yang ke empat kalinya, lalu selang 7 bulan terkena lagi lalu sembuh. Nah tadi pagi, mungkin sedang apes atau jatah sial, cidera itu muncul lagi. Gara-gara saat hendak tiduran di kasur, kaki kanan nyangkut di ujung sprei, lalu terlipat, terpuntir dan salah jatuh. Jatuhnya memang tidak sakit, tapi kaki yang terpuntir dan kena beban badan yang rebah, sungguh nikmat rasanya.
Biasanya cidera seperti itu bisa langsung kembali otot-otot yang terpelintir dan bergeser, tapi kali ini susah. Akhirnya minta bantuan tukang urut, atau sangkal putung. Memang dasar apaes, sangkal putung langganan tidak ada dirumah, dan akhirnya pindah. Nah saat diperbaiki posisi otot dan tulang, pertama diolesi minya goreng lalu diurut pelan. Setelah agak lemas, baru dah diperkosa dan air mata, teriakan saya tak dipedulikan lagi. Sakit luar biasa, dan saat terdengar suara ”kluug”, lega sekali. Otot saya sudah kembali pada tempatnya. AKhirnya siang ini berangkat ke Magelang, Yogyakarta buat jalan-jalan walau kaki pincang.
Hal sepele, tidak bisa meludah, kejatuhan gabus, kena beling parfum hingga kesrimpet kain sprei bisa fatal akibatnya. Mungkin sangat sepele, tetapi efeknya tak bisa dibayangkan apalagi dirasakan. Pelajaran berharga kali ini, sesuatu yang besar dari hal yang kecil dan sepele. Mungkin kaya Sule gebuk Azis Gagap dengan gabus layaknya di OVJ, tapi bisa fatal jika tidak diperhatikan. Makan perhatikan hal sekecil apapun dan jangan sepelekan. Sekian… saya tak nyangkok lutut dulu biar tidak terlalu nyeri..
salam
DhaVe
memang banyak hal besar yang diakibatkan oleh barang sepelekaya citra yang harus segera disapih hanya karena aku telat ngangkat sepesekian detik dan kun fayakun deh…jadilah…
syukurlah, mas Dhave sudah sembuh. :)Wahhh>>> nggak bs ngebayangin kl ke sangkal putung. pernah punya pengalaman, ngantar ibu dan paman ke ‘tabib’. tadinya mau dibawa ke sangkal putung di daerah ringin pitu (KEDIRI) tapi tak jadi…sama si tabib, ‘daerah’ yang patah/retak cuma ditulisi huruf2 arab (rajjah), diolesi minyak…alhamdulillah dua minggu setelahnya, sudah baikan. 3 bulan kemudian, normal kembali :)sesuatu yg besar memang sering bermula dr hal2 kecil dan kelihatan sepele yah. begitu juga dengan peluang.
Wew 😦
Kalo gak salah, meledaknya justru waktu take-off. Apa saya yang udah mulai pikun ya?Soal cedera pada meniskus, jangan heran kalo bisa terjadi berulang kali. Yang penting kita harus lebih hati-hati!
macet keyboardnya
Belum sembuh bener dah jalan-jalan lagi, duh…
Sama seperti kecelakaan pesawat boeing, cuma karena alat pengukur ketinggian pesawat (segede pensil) lupa ditutup sehingga ada lebah masuk. Kecelakaan yang membuat boeing kudu rubah total design pesawatnya. Get well soon 🙂
Lekas sembuh, Jendral. Biar bisa foto-foto lagi. :-))
Lekas sembuh, Jendral. Biar bisa foto-foto lagi. :-))
Ah, sprei ne dari karung goni kayaknya…
Cepat sembuh, cepat jalan-jalan lagi, dan cepat motret lagi 🙂
apes Tanjung Mas gara-gara kblowok got.. apesss
ini benar2 reka adegan yang memilukan 🙂
dapet cerita dari Romo Witoooo 😀
acara wis rampung kanggo ngasondang waras ndang sehat ben iso mlompat2 manehnendang bal maneh hahahahha*tibake isa nangis tho?* xixixixi…..
hahaha…. berkah Om…. baleni maneh mesti
sangat sepele mBa….yah udah bisa jalan walau pincang….
heehee 😀
ntuh lho Om…yang pas turun alias balik ke bumi… columbia apa discover saya lupa..ada tips buat penderita cedera meniskus?
kurang oli Om
hajar sajah mBa.,….
heehe… sangat sepele yah?
siap laksanakan…..
spanduk MMT om hhehehe
segera Om..makasih….
iya je Cak…. hahaha… trauma mesti
gak mau pake gerakan lambat saya
iya… sepanjang jalan cuma di geguyu
hehehe untung gak di poto
Lebih sepele butho cakil sih, haha 😀
ana lho…. ;D
hahaha…..fatal iku mba
oh ya… mana?
salah tangkep
wedalah