Superman yang Sudah Tua Renta

Rumput tetangga lebih hijau, pacar teman lebih cantik, kerja di kantor A lebih enak, menjadi PNS lebih enak dan masih banyak lagi ungkapan yang hiperbola. Hanya sebuah kata untuk memuji kelebihan akan suatu hal “HEBAT”. Kata Hebat sering muncul bila menyaksikan, merasakan, mendengar sesuatu yang yang lebih dan tidak bisa dilakukan sendiri.
Menjadi sebuah pertanyaan adalah, apakah ada yang mau menjadi HEBAT seperti orang lain yang lebih hebat. Semua orang pasti menginginkan menjadi hero spiderman, superman dalam benak kecilnya, saat melihat manusia super tersebut beraksi. “Enak ya jadi spiderman bisa glantungan, manjat tebing atau Superman yang bisa terbang kemana saja”. Semua orang menginginkan dirinya hebat seperti yang di angan-angannya, tetapi sudah siapkan menjadi orang hebat.

Sebuah kesempatan langka saya bertemu dengan seorang kakek yang berjalan di teriknya aspal kota besar. Raut wajahnya yang sudah renta tak mengurangi semangatnya untuk bekerja, berjalan dan menjalani hidup. Berbincang sejenak sambil sesekali melepaskan jepretan kamera, tertangkap apa yang kakek ini jalani. Setiap hari berjalan berkilo-kilo untuk mengais rejeki dari setiap sampah yang bertebaran di jalan atau teronggok di tong sampah. Sebuah semangat hidup terpancar luas di raut wajahnya yang tidak nampak wajah kesedihan, penyesalan yang ada adalah sebuah keceriaan.

Dari atas nampak raut muka bahagia dan penuh semangat, dan disaat lensa ini mengarah kebawah sebuah kesedihan muncul dibenak saya. Sebuah musibah mengaruskan sang Kakek kehilangan kaki kanannya dan memaksa berjalan dengan alat bantu. Betapa susahnya berjalan, menembus padatnya lalu lintas dan harus berpacu dengan hilir mudiknya kendaraan yang sudah tak kenal dengan kemanusiaan.

Saat foto tersebut muncul di Dunia Maya, muncul beragam komentar, dan ada sebuah kata-kata yang membuat saya miris “kakeknya Hebat ya..”. Sebuah kata Hebat yang di maknai sebagai pujian atas semangat Keket tersebut dalam menjalani hidup. Yang menjadi pertanyaan sekarang siapa yang mau menjadi Kakek dengan kaki cacat sebelah, setiap hari jalan kiloan meter menjadi pemulung. Sebuah jawaban bijak akan berkata ” aku bersyukur apa yang ada didiriku sekarang”, “aku mau menjadi diriku sendiri”, nah tidak ada yang mau spiderman atau superman, sebuah pelarian bukan…..?

Saat ini saya ingin menjadi sang Kakek, dengan segala kekurangan, kecacatan, kelemahan saya untuk menjalani hidup dengan semangat, keceriaan. Mengambil semangat sang Kakek sungguh menggugah hati ini, betapa malunya diri ini dengan anggota badan lengkap kalah dengan kakek yang cacat dan Tua renta. Sebuah kisah sederhana untuk pembelajaran bagaimana menjalani hidup dan menggali rasa syukur lebih dalam atas karunia Tuhan. 

Thanks To
Jesus Christ,  Kaulah hidupku
Kakek Matsirat, salam hormat saya
Salam

DhaVe
Office, 16 Desember 2009, 14:15

38 thoughts on “Superman yang Sudah Tua Renta

  1. pelajaran sangat berharga untuk dipetik, bahwa apapun yang kita miliki kita patut untuk mensyukurinya. Ibaratnya memiliki kamera SLR canon seri 3 digit tetep harus bersyukur ya mas, kalau inget masih banyak orang yang pengen kamera pocket aja ga juga kebeli 🙂

  2. saya juga ingat dengan seorang tukang tambal ban yang tidak memiliki tangan di Vietnam, kalau nggak salah saya pernah posting di MP yang saya dapat dari kaskus.. ah kita kalah dengan mereka

  3. sulisyk said: pelajaran sangat berharga untuk dipetik, bahwa apapun yang kita miliki kita patut untuk mensyukurinya. Ibaratnya memiliki kamera SLR canon seri 3 digit tetep harus bersyukur ya mas, kalau inget masih banyak orang yang pengen kamera pocket aja ga juga kebeli 🙂

    Bethul Om Sulis… bethul.. karyakan 3 digit biar orang kata murahan… hasilnya gak beda jauh ama yang 1 digit (kalo saya yang megang).Semangat nikmati dan karyakan apa yang ada…salam

  4. bimosaurus said: saya juga ingat dengan seorang tukang tambal ban yang tidak memiliki tangan di Vietnam, kalau nggak salah saya pernah posting di MP yang saya dapat dari kaskus.. ah kita kalah dengan mereka

    kalah hebat kan? tapi gak mua hebat hehehe….. makasih mas, sudah berbagi juga….

  5. bimosaurus said: saya juga ingat dengan seorang tukang tambal ban yang tidak memiliki tangan di Vietnam, kalau nggak salah saya pernah posting di MP yang saya dapat dari kaskus.. ah kita kalah dengan mereka

    Saya ingin memiliki jiwa semangat seperti kakek itu. Thanks om Dhave, tulisannya bagus sekali.

  6. larass said: Huahahaha, ada apa ya? Hmmm suka ngosipin aku yah? Awas ya!! *GR mode on*

    Hehehe, dia juga sering nyebut nama om Dhave xixixixi…Hari ini dia lagi berubah penampilan tuh, jadi wanita bersolek. Pasti jauh lebih tau yah…Salam bwt dia ya dan jagain dia. Okeh 😀

  7. larass said: Hehehe, dia juga sering nyebut nama om Dhave xixixixi…Hari ini dia lagi berubah penampilan tuh, jadi wanita bersolek. Pasti jauh lebih tau yah…Salam bwt dia ya dan jagain dia. Okeh 😀

    who ya,,,,,wah cilaka..cilaka…. bersolek… bakalan kelud batuk lagheee… cilaka-cilaka…peringatan dini seharusnya, semoga gak liat ni comment..

  8. larass said: Hehehe, dia juga sering nyebut nama om Dhave xixixixi…Hari ini dia lagi berubah penampilan tuh, jadi wanita bersolek. Pasti jauh lebih tau yah…Salam bwt dia ya dan jagain dia. Okeh 😀

    Huahahaha…Parah klu ampe kelud meletus. Hmmm dia kan mo jadi model om Dhave. Kapan2 ajarin Laras motret dong?kata dia, om jago 😀

  9. larass said: Hehehe, dia juga sering nyebut nama om Dhave xixixixi…Hari ini dia lagi berubah penampilan tuh, jadi wanita bersolek. Pasti jauh lebih tau yah…Salam bwt dia ya dan jagain dia. Okeh 😀

    “salah satu alasan kenapa saya keranjingan motret di jalan”

  10. larass said: Huahahaha…Parah klu ampe kelud meletus. Hmmm dia kan mo jadi model om Dhave. Kapan2 ajarin Laras motret dong?kata dia, om jago 😀

    oww.. begitu…boleh-boleh nanti kita belajar bareng yow.. woke..woke…

  11. boljugeyesight said: “salah satu alasan kenapa saya keranjingan motret di jalan”

    joss dan jempol buat Om Boljug…Yups.. lebih punya crita dan bercambur baur dengan emosi… sebuah pembelajaran yang baik adlah saat kita turun ke jalan…bagi-bagi cerita Om.. okeeh?

  12. elok46 said: TFSjangan lelah bersyukur karena hidup itu anugrah walau jalanya tak pernah lurus terimakasih untuk pemahamanya

    Tetap semangat dan tersenyum dengan segala keterbatasan! Tidak ada kata mengeluh!~>Memang susah untuk dijalankan!

  13. elok46 said: TFSjangan lelah bersyukur karena hidup itu anugrah walau jalanya tak pernah lurus terimakasih untuk pemahamanya

    tetep semangat mbah..smg cucu2 mu ini mjd org2 yg sll bersyukur… semangat..

  14. elok46 said: TFSjangan lelah bersyukur karena hidup itu anugrah walau jalanya tak pernah lurus terimakasih untuk pemahamanya

    Membaca tulisan2 mas Danang , selalu terasa ‘renyah’ dan ‘gurih’ , thanks mas 🙂 * belajar mensyukuri dari setiap hal , sekecil apapun , bahwa itu sebagai tanda kasihNYA.

  15. yogahart said: Membaca tulisan2 mas Danang , selalu terasa ‘renyah’ dan ‘gurih’ , thanks mas 🙂 * belajar mensyukuri dari setiap hal , sekecil apapun , bahwa itu sebagai tanda kasihNYA.

    Makasih Om.. cuma mencurahkan isi hati dan ide sajah.. masih harus banyak belajar…. salam hangat

Leave a reply to yogahart Cancel reply