Pulang kerja, mata sumpeng lihat deretan angka, symbol dan warna disebuah ruangan 18C, sendirian membuat tambah ngantuk. Iringan lagu Kitaro di manja80.mp.com membuat mata tambah berat saja. Tak tau kenapa, pintu saya kunci rapat, jas laboratorium saya tanggalkan, celana jeans saya lepas. “Sudah gila kah saya? hahaha….. “, saya masih memakai celana ketat dan kaus bamboo tech, kaca mata hitam saya ambil helm kenakan, tak lupa sepatu track. Kamera sudah siap di gendong dan keledai sudah dari tadi menunggu digerbang.
Track kali ini mencoba rute pelabuhan KLI (kayu lapis Indonesia), sambil menyusuri sungai yang terus melaju ke muara. Sempat beberapa kali didahului oleh motor-motor ABG yang sudah berpasang-pasangan. Tempat tujuan saya adalah tempat yang cocok buat mojok bagi yang sedang memadu cinta atau yang sedang mabuk asmara bahkan sekedar pendekatan. Jalan semakin sepi, yang terlihat hanya motor terpakir dipinggir jalan tanpa terlihat empunya.
Mata liar lelaki mulai berburu, apa gerangan yang terjadi dengan emunya kuda besi tersebut. Clingak-clinguk, tolah-toleh tak ketemu juga. Akhirnya dirasa menemukan tempat yang aman, iseng mata ini seperti ponsel mencari sinyal blue tooth “searching”. Ibarat mesin pencari google “anda sedang beruntung” ada sepasang pemuda yang duduk bersandaran “normal”. Langkah keledai melambat dan pemandangan terlihat jelas, sedang berciuman “standar”, sedang pegang-pegangan “wajar”, cuma ngobrol “kurang belajar”. Ciiitt….ciiit..citt.. rem sepeda saya tekan sekuat tenaga.
Ini sasaran saya, ada sepasang ABG bau kencur sedang “pangkon”, sang pangeran memangku sang putri. Seperti disambar setrum 12volt, “gile bener nie anak, kagak tau malu blas…malah saya yang malu”. Penasaran dan semakin penasaran, saya mendekat dan pura-pura bingung. Insting reserse gadungan muncul, untuk mengorek informasi.
“maaf dek… punya korek gak ya…?” tanya saya.
Spontan kedua pasangan yang tidak menyadari kedatangan saya langsung duduk ditempatnya masing-masing, seolah tidak terjadi apa-apa. Sang putri tertunduk saja, sedang sang pangeran pringas-pringis.
“tidak punya mas, saya ndak ngrokok kok..” jawabnya.
“ow ya sudah.. kelas berapa dik…”
“2 SMP mas..”
“oke dah, silahkan dilanjutkan, maaf sudah ganggu”.
Keledai kukayuh pulang sesegera mungkin tanpa peduli kanan kiri ada pemandangan asyik. Sampai di kost saya segera telpon 2 ponakan saya yang masih belia, dan hati ini lega ketika mendengat jawaban “sedang jaga toko Om”. Byar hilang sudah otak kotor saya gara-gara ABG pangkon.
Malam itu saya maen ke tetangga sebelah dan menceritakan pengalaman saya barusan. Bukanya ditanggapi malah dicibir habis-habisan.
“owalah mas, jangankan SMP, anak SD sekarang saja sudah memeti”
“busyet memeti”, mendengar itu agak shock juga, memeti diistilahkan ayam jantan dan betina yang birahi atau kucing mau kawin.
“kalau sudah henpun-henpunan, sms-an, ya begitulah mas..ikut yang ditipi-tipi itulah” tanya mereka.
Stop segera saya bergegas pulang, berfikir dan merenung sambil menyalakan tv yang sudah lama. Saya pencet angak 1 – 9 dan busyet, sinetron, reality show, dan tak ada satupun tayangan yang mendidik. Apakah saya yang kuper dengan televisi, karena setiap hari dicekoki National Geographic, Wild Life, Berita, MTV dan nyaris tidak menjamah sinetron.
Lemes juga saat ingat SMU dulu, 3 teman cewek hamil diluar nikah, Kuliah teman dekat hamil dengan kawan sepermainan. Trauma dan benar trauma, bukan karena prosesnya (asyik kali ya prosesnya), tetapi efek setelah itu. Seolah masa depan hancur dan terpuruk, semua berubah drastis, putus semua kontak, tanggung rasa malu dan aib, sungguh nikmat sesaat, sengsara dan penyesalan sesudahnya.
Mau dibawa kemana mereka, belajar dari sebuah pengalaman.
Mencoba melihat dari satu sisi beda, semoga menjadi inspirasi….
I love my hunny… keeping you always…
Salam
DhaVe
NG, 13 September 2009; 06:97
Ra ngejak2 ik..hahahahahaa
Mendingan nonton wild life daripada nonton sinetron gak jelas
@bam; tuku sepeda disik lagi tak ajak… atawa anda lari saya gegenjota..n… mending nonton “mbangun desa” hahaha
makanya nikah muda kayak mbak Sinta, jadi ayem. Gak sosor sana sini sama yang bukan mahram. Eh, yang posting di sini dah pada married blom?;-) Ramadhan, i’tikaf harus minta doa jodoh yang baik ya..
@sinta; belom laku mbak hahah….aaa habis dicerai ma pacar wehehe… ancoor dah
Mau dicariin?…;-D
mau hunting apa ni ceritanya mas hahahaha
lagi ngetren inayah,karo ndoro doso mas..sekali2 sore2 neng sepanjang jalan telomoyo,pemandangan yg sama bnyak ditemui,haha…
@sinta; boleh hahaha@sulisyk; hunt para pencari dosa@ndipe; iya..ya.. yuk kapan-kapan hunt disana…
Hahaha.. Makanya, beburulah sebelum dihamili orang laen.. Hahaha..bisa juga tuw karena makanan atw minuman formula.. Biar pinter, cerdas, tinggi, dll..Akhirna yg terjadi adl kematangan fisiolgs yg mendahului biologisna.. Badan masi ranum aka rawan, tp otak dh kmana2.. Hmmm.. Apalah….
@addicted; hayuuuk hunting hehehe….. wah anak sekarang udah overload hormon, karbitan semua hahaha… boiler kabeh.
selama pendidikan di SR kebetulan yg cowok cuma gurunya dan nasib sebagai bocah pingitan telah menghindarkan aku dari tontonan dan tidakan “wild wild from west”
Akibat permisif yg semakin besar d masy kita thd hal2 negatif spt itu. Bkn cm sinetron, toh publik figure tampil d tipi dgn bangga (tanpa malu) pamer aib. Edduunn! Hahaha…
haha… ANDA benar….. setuju
di obral malah .. ya Mbak.. sensasiii,,,,, jadi duit
jadi inget kasus KPK.. komisi pemelihara korupsi?
xixixixi…. jadi maluu,,,,,
nice posting, Mas….. thank you for sharing…
kembalikasih mBak Dyan….
Hiahahahaha…. begitulah anak muda jaman sekarang ….kita yang tua2 kalah je… Ki-Taaaa ??? 😀
jadi malu…